We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius

Bab 65
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 65 

-Asta, saya paling benci jika ada yang menguji Sya.Pertahanan yang tersirat di mata

Samara semakin kental : Daripada membuang waktu menyelidikiku, lebih baik waktu itu

dihabiskan untuk Samantha.” 

Orang yang membantu Samantha, bahkan jika orang itu adalah Asta, akan tetap menjadi

musuhnya. 

Samara ingin bangkit dari pangkuan Asia, ingin segera lepas dari gaya yang memalukan

ini. 

Dia begitu dekat dengannya. 

Terpisah oleh busana yang dikenakan mereka, suhu panas membara dari tubuh pria itu

mengalir terang-terangan padanya, dia tidak sanggup mengacuhkannya. 

Baru saja bergerak sedikit, pria berkata dengan suara parau. 

“Jangan sembarang bergerak. 

Gerakan ini, seperti lelalu menggerakkan apa yang seharusnya tidak digerakkan. 

Samara tidak takut pada Asta, hanya saja pengalaman sentuhan asing ini membuatnya

merasa malu, segira naluri tidak berani memberontak lagi. 

-Siapa yang bilang 

ya sekutu Samantha? 

Apa saya terlihat seperti wanita yang mudah ditipu?” bibir Samara cemberul. “Secara

terang terangan masuk ke kediaman Costan, kamu bukan ordingnya? 

Bukankah kamu juga terang-terangan masuk? 

“Sayu.” 

humu tidak suka dia datang lalo kali Samanthu tidak diperbolehkan memasuki pintu

kediaman Costan langkahpun” 

Vala 

lenyinar penuh rahasia telapi Samuru m 

an pria itu serius dengan ucapannya 

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

rady dengan latapun 

pentiini, Samara tidak mampu membantah wanannya sedikitpun 

Samara, kamu boleh tidak percaya pada dunia ini, tetapi kamu buleh inencoba

memercayaiku 

Dulu dia poti urung teduh yang iklak tahu cara mlindummi diri sendiri. dicelaluai umpal 

terluka-luka. 

Dilecehkan, diperalat, kehilangan kesucian, dibakar, kehilangan anak…dan semua ini

dilakukan oleh orang terdekat yang paling dipercayainya. 

Percaya. 

Kata yang sederhana, bagi Samata yang sekarang, mungkin merupakan hal yang seumur

hidup ini tidak akan bisa dilakukannya. 

“Asta.” 

“Ya.” 

“Maaf, selain diri sendiri, saya tidak percaya pada siapapun.” 

Mata tajam Asta menyipit, melihat jelas penderitaan dan kesedihan di dalam mata wanita

ini. 

Dia tidak bercerita sedikitpun tentang masa lalunya, tetapi Asta dapat melihat kerapuhan

dibalik kekeras-kepalaan Samara. 

Dia tidak menangis. 

Tetapi Asta bisa merasakan hatinya yang berdarah. 

“Maaf. 

Asta melepaskan Samara dari pelukannya, lalu bangkit dari sofa. 

Dia terlalu terbuju-buru. 

Terlalu ingin dia berada disisinya, tetapi tidak pernah memikiran beban apa yang

ditanggungnya. 

Mengenai Samara, Asia hanya bisa pelan-pelan melakukan perencanaan. 

Asta pergi. 

Samara memandang sosok pria itu berjalan menjauh, jemarinya mengepal ketai. 

Sisi realistisnya memberitahunya jangan memercayai Asta. 

Tetapie 

Kata “Maaf yang diucapkan Asta sewaktu pergi, membuat hatinya berdebar keras. 

Keluarga Gandhi 

Samara memenuhi janji melakukan akupunktur untuk firman 

Sesampai di kamar lirman, Samara menemukan di dalam kamar yang luas itu hanya ada 

Firman dan Jonas 

Walaupun Firman masih terbaring di ranjang, tetapi kondisinya membaik cukup banyak

dibanding sebelumnya. 

“Tuan Mirman.” 

“Samara, kamu adalah penolongku.” Wajah tua firman penuh senyuman: “Saya mempunyai

pemintaan yang agak keterlaluan, Jonas hanya lebih tua sedikit darimu, kamu jangan

memanggilku Tuan Firman atau Tuan Besar lagi. 

Kamu ikut dia memanggilku kakek saja, ya?” 

Permintaan ini tidak termasuk keterlaluan. 

Samara tidak memiliki alasan untuk menolak, akhirnya mengangguk setuju. 

“Kakek Firman 

Firman tertawa girang “Bagus, bagus sekali.” 

Samara menyapa lonas dengan menganggukkan kepala, lalu mulai memeriksa kondisi nadi

pria tua itu, dan menancapkan beberapa jarum pada beberapa titik di tubuhnya 

Selama proses pemnyembuhan berlangsung, lalapan Jonas Tidak pernah lepas dari Samara,

maid yang tersembunyi dibalik lensa kanamala berpinggiran emas bersinar terang, 

Perhatian Samara terfokus pada proses penusukan jarum 

Perhatian Jonas terfokus pada seseorang. 

Dan perhatian lirman terfokus pada kedua orang itu. 

Firman sangat mengagumi kemampuan dan kepribadian Samara, tetapi dia takut cucunya

tidak suka dengan penampilan Samara. 

Tetapi 

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Melihat cucunya menatap Samara sampai terlena seperti ini, jelas-jelas sudah terpikal 

Bagus longs menyukainya 

Selesai melakukan akupunktur, Samana menyimpan jarum ineira 

“Kakek Firman, racun di dalam tubuhmu sudah hampir bersih tuntas. Tetapi obat yang

kuberikan harus tetap diminum, obat ini berguna untuk pemulihan kesehatanmu.” 

“Baik.” 

“Jika tidak ada hal lain lagi, saya pamit.” 

Firman berdeham, mata tuanya menatap Jonas yang berada disampingnya: “Jonas,

mengapa bengong? Wakili kakek mentraktir Samara.” 

Samara menggerakkan bibirnya bermaksud menolak. 

Jonas sudah membuka suara berkata: “Nona Samara, jangan menolak niat baik kakek dan 

saya. * 

Samara menatap kakek-Cucu itu sebentar, tahu bahwa menolak permintaan ini sedikit

keterlaluan. 

“Kalau begitu sudah merepotkan.” 

Jonas tidak menahan Samara untuk makan di kediaman Gandhi, melainkan membawanya

ke sebuah restoran barat yang mewah milik keluarga Gandhi. 

Ketika Janas dan Samara tiba di restoran tersebut, wajah manajer restoran terlihat heran

melihat penampilan Samara. 

Walaupun Jonas masih belum mewarisi tampuk kekuasaan keluarga Gandhi, tetapi tetaplah 

bukan orang awam. 

Penampilan wanita ini tidakkah terlalu lusuh? 

Mungkin karena terlalu kaget, sehingga tatapan menilai manajer restoran tak berkedip

menatap wajah yang penuh bintik-bintik ilu. 

Tidak masalah bagi Saniara. 

Dia sudah terbiasa, tidak peduli dengan tatapan orang lain. 

Berbeda dengan Jonas. 

Dia menggunakan badannya menghalangi pandangan manajer Itu, mata dibalik kacamata

mejnberi peringalan, Yeperti berkata, 

Minggir