We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 1080
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Menantu Dewa Obat

Bab 1080

Semua orang tampak kagum dan mereka yang tadi mengejek Axel dengan cepat langsung mulai memuji Axel lagi.

Axel dan Alina merasa sangat bangga sekali seolah–olah semua derita yang mereka telari selama ini dalam

hidupnya langsung dipulihkan semuanya!

Merry tampak geram.

Dia membual bahwa dia menikah ke dalam keluarga yang sangat baik dan merasa bahwa dia dapat menginjak

Nara di bawah kakinya.

Namun saat Merry masuk ke dalam ruangan ini, dia langsung tahu bahwa levelnya masih jauh lebih rendah dari

Nara!

Sambil menggertakkan giginya dia membalikkan badannya dan berkata dengan lantang, “Nara Shu, aku dengar

suamimu hanyalah seorang petugas pembersih yang membersihkan toilet rumah sakit. Dia tidak mungkin punya

uang untuk membeli rumah ini, kan?”

“Lalu darimana datangnya rumah ini?”

“Apa jangan–jangan kau adalah wanita simpanan dari si pemilik rumah ini sehingga kau baru bisa tinggal disini?”

Semua orang langsung menatap Nara dan mulai berbisik – bisik.

Mereka semua tahu bahwa Nara telah memilih seorang menantu benalu. Jadi bagaimana mungkin menantu benalu

seperti itu bisa membeli rumah mewah seperti ini?

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Oleh karena itu, sekarang semua orang mulai curiga bahwa jangan – jangan Nara bisa tinggal dirumah ini karena

dia adalah seorang wanita simpanan!

Ekspresi Axel dan Alina langsung berubah. Apa benar seperti itu? Kalau benar begitu maka ini adalah hal yang

terlalu memalukan!

Nara langsung mengernyitkan keningnya. Si Merry ini ucapannya terlalu lancang!

“Merry, aku harap kau bisa menjaga mulutmu saat berbicara!”

“Rumah ini milik suamiku.”

Ujar Nara dengan dingin.

Merry mendengus dingin, “Kak Nara, kita semua sudah saling kenal, kenapa kau malah malu mengakuinya?”

“Kalau berani melakukan jangan takut untuk malu?”

Nara tidak tahan untuk menahan rasa kesalnya dan baru saja hendak berbicara ketika tiba–tiba Reva membuka

pintu dan masuk dari luar.

“Hai, kenapa ramai sekali?”

“Nara, apa sedang ada tamu di rumah?”

Reva bertanya–tanya dengan heran.

Mata semua orang langsung tertuju pada Reva dan mata Axel serta Alina juga membelalak dengan semakin lebar.

Kenapa Reva bisa ada disini?

Paman Eric langsung berseru, “Bu… bukannya kau adalah menantu benalu dari keluarga Shu?”

Semua orang langsung terkejut, mengapa menantu benalu ini bisa datang ke sini?

Apa jangan–jangan rumah ini memang benar miliknya?

Nara bangkit berdiri lalu sambil terkekeh dia menceritakan apa yang baru saja terjadi.

Reva melirik semua orang itu dan pada dasarnya sudah dapat menebak apa yang sedang terjadi.

Dia tersenyum sedikit lalu berkata, “Semuanya, aku benar–benar mohon maaf.”

“Apa yang terjadi hari ini pada dasarnya adalah kesalahan kami.”

“Sebenarnya, rumah yang ditunjukkan oleh kedua orangtuaku tadi kepada kalian adalah rumah yang akan kami

beli sebelumnya.”

“Hanya saja, setelahnya aku merasa rumah yang ini lebih baik sehingga aku membeli yang ini daripada yang tadi

itu.”

“Kedua orang tuaku tidak tahu tentang hal ini, jadi mereka membawa kalian ke sana untuk melihatnya. Karena

pada dasarnya mereka memang tidak tahu tentang hal ini.”

Ucapannya ini langsung membuat Axel dan Alina merasa jauh lebih lega.

Barusan mereka telah kehilangan martabatnya hingga dipermalukan ke titik yang paling rendah tentang rumah

yang sebelumnya.

Dan saat Reva mengatakan hal ini, dia telah membantu mereka berdua menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya

sehingga dapat menyelamatkan rasa malu mereka.

Semua orang terkejut terutama Merry, dia merasa sangat geram dan kesal.

Tadinya dia pikir Nara adalah seorang wanita simpanan sehingga dia ingin menertawakannya!

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Namun di luar dugaan, ternyata ini benar–benar rumah milik Reva dan Nara. Bukankah hal ini jadi benar–benar

menampar wajahnya sendiri?

“Bagaimana… bagaimana cara kau membuktikan bahwa rumah ini adalah milikmu?”

Ujar Merry dengan enggan.

Reva tersenyum. “Ada sertifikat kepemilikan rumah ini di lantai atas. Bagaimana kalau aku tunjukkan kepadamu?”

Saat Merry baru saja hendak berbicara tiba–tiba terdengar sebuah suara dari luar halaman. “Apa tuan Lee ada di

rumah?”

Semua orang yang sedang berkumpul di sana menoleh dan melihat ada seorang lelaki tua berjanggut dan

berambut putih yang sedang berdiri di depan halaman bersama dengan seorang gadis muda yang cantik.

“Bu…. bukannya ini adalah Ryu Tanaka, si dokter Tanaka?”

Ujar seseorang.

Ekspresi orang–orang lainnya langsung berubah. Dokter Tanaka adalah seorang tokoh yang penting di kota Carson.

Reva menyapanya lalu sambil tersenyum dia berkata, “Dokter Tanaka, tumben kau datang ke sini?”

Di bawah tatapan semua orang, dokter Tanaka berjalan menghampiri Reva dan sambil tersenyum berkata, “Aku

dengan nyonya Lee sedang berada disini jadi aku pikir kau pasti sedang memasak sesuatu yang enak dirumahmu

untuk makan siang hari ini.”

“Kebetulan hanya tinggal aku dan Devi saja dirumah, makanya aku sengaja datang ke rumahmu untuk makan!”

Saat semua orang mendengar semua ini, mereka langsung gempar lagi.

Pria ternama seperti dokter Tanaka itu ternyata begitu akrab hubungannya dengan Reva?”