We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 1123
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1123

Selama perjalanan pulang, Axel dan Alina bertanya dengan penuh semangat kepada Reva tentang bagaimana cara

dia membeli saham Cranberry Mall.

Reva tidak memberitahu mereka secara detail tetapi hanya mengatakan bahwa sepuluh keluarga terpandang yagn

telah menjebaknya karena masalah pembunuhkan kepala keluarga Park waktu itu sehingga pada akhirnya mereka

memberikan kompensasi itu kepadanya.

Axel tampak terkejut lalu dengan emosi dia berkata, “Kompensasi yang diberikan oleh sepuluh keluarga terpandang

itu cukup besar!”

Raut wajah Alina langsung tampak gembira sekali: “Reva, kalau… kalau begitu aku benar–benar bisa pergi ke

Cranberry Mall untuk memilih toko?”

Sambil tersenyum Reva berkata, “Ma, kau bisa memilihnya dengan sesuka hatimu.”

“Asalkan kau suka, maka tak ada masalah dengan yang lainnya!”

Alina sangat gembira sekali.

Dia ingin membuat apotek ini sebagai toko utamanya dan juga berencana untuk membiarkan Joyce, adik

perempuannya untuk mengelola apotek tersebut.

Kalau apotek ini sudah berhasil dibuka, dia tidak hanya akan merasa lebih bergengsi tetapi Joyce. juga akan

mendapatkan untung bersama dengannya!

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Reva, kau memang paling bisa diandalkan dalam melakukan sesuatu hal!”

Axel berkata dengan penuh emosional dari dalam lubuk hatinya.

Nara merangkul lengan Reva, dia juga merasa sangat senang.

Keesokan harinya, Axel dan Alina pergi ke Cranberry Mall untuk memilih toko.

Tiger sendiri yang menyambut mereka dan setelah toko yang mereka mendapatkan toko yang mereka inginkan

lalu Tiger sendiri yang mengaturnya.

Dimulai dari dekorasi, Tiger sudah langsung mengatur orang untuk mengerjakannya sehingga Axel dan Alina sama

sekali tidak perlu mengkhawatirkannya.

Apalagi soal sewa.

Axel dan Alina langsung kegirangan. Untuk beberapa waktu ini keduanya merasa sangat nyaman sekali di dalam

hatinya.

Pukul sepuluh malam, kolam Unicorn.

Reva yang berpakaian hitam di sekujur tubuhnya datang ke kolam Unicorn dengan tanpa mengeluarkan suara.

Orang–orang dari suku Maui yang tadinya bersembunyi di taman Lily sudah datang kesini semua sehingga dia

berencana untuk menemukan para pemilik serangga sihir di kolam Unicorn itu untuk bertanya–tanya tentang

situasi suku Maui.

Untuk beberapa malam terakhir ini, dia akan datang ke kolam Unicorn untuk berjaga–jaga.

Masih ada serangga sihir di kolam Unicorn sehingga mereka yang memelihara serangga sihir ini pasti akan datang

lagi.

Reva bersembunyi di balik batu besar sambil duduk bersila dan memejamkan matanya kemudian meningkatkan

pendengarannya dengan tajam.

4

Suara sekecil apapun di sekitarnya tidak akan bisa lolos dari pendengarannya.

Setelah menunggu hingga hampir sekitar tiga jam akhirnya terdengar derap langkah kaki yang datang.

Reva membuka matanya. Dia bersembunyi di dalam kegelapan sambil menunggu dengan tenang.

Tampak seorang pria bertubuh sedang yang berjalan ke dekat kolam Unicorn.

Dengan hati–hati dia memperhatikan area di sekitarnya. Setelah tidak melihat ada siapapun di sana lalu pria ini

mengeluarkan sebuah tungku kecil dari balik tubuhnya.

Dia mengeluarkan sebatang dupa kemudian menyalakannya dan meletakkannya di dalam tungku kecil itu.

Kemudian tampak semburan asap yang keluar dari tungku kecil itu.

Pria ini sedang duduk di sebelah tungku kecil itu sambil menatap lurus ke permukaan kolam Unicorn.

Sekitar sepuluh menit kemudian, permukaan kolam Unicorn tampak bergejolak seolah ada sesuatu yang hendak

keluar dari sana.

Dan pada akhirnya ada selusih lebih benda yang mirip dengan gurita merangkak keluar dari kolam Unicorn sambil

mengikuti asap yang ada di sekitarnya untuk pergi ke tungku kecil,

tersebut.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Pria itu mengeluarkan sekantong barang dari tubuhnya dan melemparkannya ke dekát tungku kecil tersebut. Para

gurita itu langsung menerkam dan melahap barang–barang itu.

Si pria menatap guritanya dan menghitungnya dengan jeli. Seolah apakah jumlah gurita ini ada berkurang.

olah dia sedang mengamati

Setelah menghitungnya dua kali, dia menghela nafas dan duduk bersila di sampingnya dengan ekspresi bingung.

Pada saat ini, tiba–tiba terdengar suara batuk kecil dari belakang.

Ekspresi pria ini langsung berubah. Dia langsung bangkit berdiri dan menoleh dengan panik. Kebetulan dia melihat

Reva yang berdiri tidak jauh di belakangnya.

Pria ingin mengernyitkan keningnya. Dia menatap Reva untuk waktu yang cukup lama dan masih saja belum bisa

mengetahui siapa Reva ini sebenarnya?

“Siapa kau?”

Tanya pria itu dengan ragu ragu.

Dengan tenang Reva menjawabnya, “Apa kau tahu bahwa mempelihara cacing sihir di kota itu sudah melewati

batas?”

Si pria itu tampak terkejut, “Apa… apa kau tahu siapa aku?”

Reva: “Klan dari suku Miao yang ada di perbatasan itu!

Mata pria itu langsung membelalak dengan lebar. Dia menatap Reva lagi untuk beberapa saat,

Setelah sekian lama, dia menghela nafasnya dengan lega, “Kalau begitu berarti kau yang telah menyelamatkan si

nelayan itu?”