We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 1147
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1147 Sudah terlambat untuk meminta maaf sekarang

Kakek tua Gerald menggertakkan giginya lalu dengan suara yang berat dia berkata, “Reva, keluarga Gerald kami

mengakui perbuatan kami hari ini.”

“Tetapi, kau dengarkan aku dengan baik. Keluarga Gerald aku adalah salah satu keluarga yang terdaftar dalam

sepuluh keluarga terpandang di kota Carson!”

“Kalau kau ingin melakukan sesuatu terhadap keluarga Geraldku maka kau juga harus bertanya kepada sepuluh

keluarga terpandang itu apakah mereka menyetujuinya!”

Reva berkata dengan dingin: “Hei si tua Gerald, apa kau sudah amnesia?”

“Pada waktu itu, kesepuluh keluarga terpandang itu tidak setuju dengan rencanamu untuk membalas dendam

kepadaku.”

“Tetapi keluarga Geraldmu sendiri yang tetap bersikeras hendak membuat aku membayarnya dengan darah

sehingga akhirnya terjadilah hal ini.”

“Kalau dihitung – hitung, ini adalah masalah pribadi aku dengan keluarga Geraldmu. Apa hubungannya dengan

sepuluh keluarga terpandang itu?”

Raut wajah kakek tua Gerald langsung memucat. Persis seperti yang dikatakan Reva, pada waktu itu kesepuluh

keluarga terpandang itu memang tidak mendukung mereka namun mereka malah tetap bersikeras hendak

membalas dendam sehingga tidak pantas bagi kesepuluh keluarga terpandang itu untuk ikut campur dalam

masalah ini.

“Se… sebenarnya apa maumu?”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Tanya si kakek tua Gerald dengna gemetar.

Reva mendengus dingin. “Sejak aku datang ke sini, kau selalu berkata bahwa aku tidak akan bisa keluar dari rumah

keluarga Gerald.”

“Dengan kata lain, kau selalu menginginkan nyawaku!”

“Kalau memang seperti itu masalahnya, maka aku juga harus mengambil nyawamu. Dengan begitu semuanya jadi

beres, kan?”

Ekspresi semua orang yang ada di dalam keluarga Gerald langsung berubah. Apa mungkin si Reva ini hendak

melakukan pembunuhan masal pada keluarga Gerald?

Kakek tua Gerald menatap Tiger dan orang orang lainnya yang berada tidak jauh dari sana. Raut wajalunya

menjadi sangat malu.

Setelah terdiam cukup lama lalu sambil menggertakkan giginya dia berkata, “Tuan Lee, keluarga Gerald kami telah

melakukan kesalahan kali ini.”

“Dengan mengatasnamakan seluruh keluarga Gerald, aku disini hendak meminta maaf kepadamu. Apa sudah

cukup seperti ini?”

Reva meliriknya: “Kalau kau tidak mengundang Nopal yang tidak kekal itu maka kita masih bisa

menegosiasikan hal–hal ini.”

“Namun, karena kau telah mengundangnya, itu berarti kau ingin membunuhku.”

“Pada saat ini, sudah tidak ada artinya lagi kau meminta maaf kepadaku!”

Mau tak mau si tua Gerald hanya bisa merasa menyesal.

Dia sengaja mengundang Nopal untuk membunuh Reva pada kesempatan kali ini.

Namun siapa sangka pada akhirnya dia malah menjatuhkan batu ke atas kakinya sendiri.

“Tetapi, aku juga bisa mengampunimu!”

Ujar Reva secara tiba tiba.

Si kakek tua Gerald tidak bisa menahan rasa gemetarnya lalu dengan cepat dia berkata, “Tuan Lee, apa… apa yang

kau ingin aku lakukan?”

Reva tersenyum lalu dia melirik ke semua orang yang ada di sekitarnya.

Si kakek tua Gerald langsung mengerti. Dia segera melambaikan tangannya yang mengisyaratkan semua anggota

keluarga Gerald itu untuk pergi.

Reva juga menyuruh Tiger pergi.

Sekarang di dalam ruangan itu hanya tersisa Reva dan si kakek tua Gerald itu saja.

Lalu dengan lembut Reva berkata, “Aku tidak mempunyai dendam terhadap keluarga Gerald dan juga tidak ingin

membunuh anggota keluarga Gerald!”

“Aku hanya ingin mengajukan beberapa pertanyaan saja. Kalau kau bisa menjawabnya dengan baik maka masalah

di antara kita bisa dianggap sudah selesai!”

Si kakek tua Gerald itu buru–buru berkata, “Silahkan tuan Lee katakan.”

Reva menatap si kakek tua Gerald itu lalu tiba–tiba dia berkata, “Apa hubunganmu dengan orang–orang dari suku

Maui?”

Si kakek tua Gerald itu tertegun sejenak. “O… orang–orang Maui apa? Aku tidak kenal dengan orang–orang dari

suku Maui!”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Ketika kakek tua Gerald itu sedang berbicara, Reva menatapnya terus.

Tidak ada yang salah dengan ekspresi wajahnya. Dia memang tampak bingung dan ini menunjukkan bahwa dia

memang tidak berbohong.

Dengan kata lain, kakek tua Gerald ini benar–benar tidak ada hubungannya dengan orang- orang dari suku Maui.

Dengan begitu maka dugaan Reva yang sebelumnya itu memang benar.

Keluarga Gerald memang bukan keluarga ketiga yang bekerjasama dengan orang–orang dari Maui. Mereka hanya

dijadikan pancingan saja.

Dan orang yang benar–benar bekerjasama dengan orang

lain.

orang dari suku Maui itu pasti orang

Reva berkata dengan suara yang dalam: “Kalau begitu kenapa pada saat ini kau memaksa keluarga. Kirk untuk

menyerahkan saham Cranberry Mallnya?”

Kakek tua Gerald itu hanya bisa menghela nafas, “Tuan Lee, aku harus menyalahkan putrakul yang tidak berbakti

itu atas masalah ini.”

“Dias ama sekali tidak mendiskusikan hal ini denganku kali ini. Dia hanya langsung bertindak saja.”

“Aku juga baru mengetahuinya belakangan ini tetapi hal ini sudah terjadi sehingga sudah terlambat nbagiku untuk

menghentikannya.”

“Haihh, anak yang tidak berbakti ini tidak pernah mau mendengarkan ucapanku. Dia telah menyebabkan begitu

banyak masalah. Aku… aku sangat menyesal karena telah menjadikan dia kepala keluarga ini!”

Hati Reva langsung bergejolak. Apa mungkin ada yang salah dengan Franky?