We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 972
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 972

11%

5 mutiara

Dengan suara rendah Hiro berkata, “Pa, apa kau sudah lupa? Sebelumnya orang yang bekerjasama dengan kita

adalah keluarga Yu yang merupakan salah satu keluarga dari kesepuluh keluarga terpandang!”

“Pengaruh dari keluarga Yu kepada kesepuluh keluarga terpandang itu cukup bagus sehingga mereka telah

membantu mendapatkan banyak pembeli.”

“Selain itu, lokasi di sekitar villa kita juga merupakan kawasan utama untuk pengembangan kota di masa depan.

Masih ada banyak tempat yang bisa dikembangkan agar harganya melejit sehingga orang-orang dari kesepuluh

keluarga terpandang itu mau membelinya.”

“Jadi singkat kata, pada akhirnya orang-orang dari kesepuluh keluarga terpandang itulah yang paling banyak

membeli rumah di tempat kita.”

Axel duduk merosot di sofanya.

Kalau hanya orang biasa yang membuat masalah seperti ini, dia tidak akan peduli karena bagaimanapun juga

sekarang keluarga Shu juga sudah bisa dikatakan sebagai keluarga yang hebat.

Namun kalau yang datang membuat masalah adalah kesepuluh keluarga terpandang maka masalahnya akan

menjadi repot.

Keluarga Shu sama sekali bukan tandingannya kesepuluh keluarga terpandang itu.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Sekarang kalau yang mencari masalah itu adalah kesepuluh keluarga terpandang maka keluarga Shu sama sekali

tidak mungkin bisa menolak untuk mengembalikan uang mereka!

Dengan gemetaran Hana berkata, “Pa, apa yang harus kita lakukan sekarang?”

“Orang-orang dari kesepuluh keluarga terpandang itu berkata kalau kita tidak mengembalikan uang mereka maka

semua orang yang ada keluarga Shu kita akan dijebloskan ke penjara!”

“Pa, kesepuluh keluarga terpandang itu benar benar… benar benar bisa melakukan apapun…”

Wajah Axel memucat. Tentu saja dia tahu kehebatan dari kesepuluh keluarga terpandang itu.

“Coba… coba kalian hitung, kalau harus mengembalikan uangnya kepada mereka, berapa banyak uang yang harus

dikembalikan kepada kesepuluh keluarga terpandang itu…”

“Kalau tidak lebih baik kita kembalikan saja uang dari kesepuluh keluarga terpandang itu!”

Ujar Axel dengan gemetaran.

Hiro: “Pa, aku… aku khawatir hal ini tidak bisa dilakukan.”

“Kalau harus mengembalikan uangnya, aku rasa kita harus mengembalikan semuanya.”

“Kalau hanya mengembalikan uangnya kepada kesepuluh keluarga terpandang itu saja, maka kita… kita semua

juga akan tetap celaka…”

Axel berkata dengan terburu-buru, “Setelah mengembalikan uangnya kepada mereka maka kesepuluh

keluarga terpandang itu juga tidak akan mengacau lagi.”

“Sedangkan untuk pembeli lainnya itu, memangnya kau takut dengan mereka?”

Dengan cemas Hiro berkata, “Pa, sekarang semuanya tidak semudah yang kau katakan.”

“Para pejabat pemerintahan juga sedang memperhatikan masalah ini. Yang bisa kita lakukan sekarang hanya dua

yaitu kembalikan semua uangnya atau sama sekali menolak untuk mengembalikan semuanya.”

“Kalau hanya mengembalikan sebagian dan sisanya tidak dikembalikan, kita.. kita juga pasti akan mampus…”

“Apalagi orang

orang yang bisa membeli rumah di kawasan villa ini sama sekali tidak miskin.”

“Sepuluh keluarga terpandang sekalipun juga tidak akan mampu menghadapi orang-orang yang mencari masalah

dengan sebanyak ini.”

Axel tercengang, akhirnya sekarang dia baru tahu bagaimana parahnya masalah itu sekarang.

“Bagaimana bisa begitu? Bagaimana bisa menjadi seperti itu?”

Axel menghela nafas berulang-ulang.

Dan bersamaan dengan ini, Reva dan Nara juga masuk dari luar.

Dengan marah Nara berkata, “Pa, kau lihatlah apa yang telah kau lakukan itu!”

“Aku sudah bilang, kau tidak bisa menggunakan produk yang tidak sesuai standar untuk bahan bangunannya.”

“Kalau kau melakukan hal yang tidak sesuai standar seperti itu, begitu ketahuan maka masalahnya akan menjadi

runyam!”

“Tetapi kalian sama sekali tidak mau mendengar kata – kataku, sekarang… sekara”g harus bagaimana ini….”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Wajah Axel tampak sangat malu. Kalau dipikir pikir, beberapa hari lalu dia masih mengatai Nara yang tidak punya

otak bisnis.

Namun siapa sangka hal ini malah langsung menampar balik wajahnya dengan cepat.

Hanya dalam beberapa hari saja, dia sudah terjatuh dalam masalah yang sangat parah seperti itu.

Hana tiba

tiba berseru dan meraung dengan marah, “Reva, coba kau katakan padaku, mengapa masalah bahan konstruksi di

lokasi pembangunan bisa bocor keluar?”

“Apa kau yang sengaja membocorkannya ke orang dengan mengekspos masalah ini?”

Axel langsung menatap Reva.

orang? Apa kau memang sengaja ingin mencelakai kami

Dan Nara langsung menampar wajah Hana, “Diam kau!”

“Sebenarnya kau ini masih manusia atau bukan?”

“Setelah terjadi masalah sebesar ini pun kau masih menuduh Reva?”

“Apa hubungannya masalah ini dengan Reva?”

“Kau tahu tidak, orang-orang dari kesepuluh keluarga terpandang itu telah menyuap teman suamimu si Leo

itu!”

“Masalah ini diekspos oleh Leo!”

Hana terpaku. Setelah ditampar oleh Nara, dia juga tidak berani melawan lagi karena kali ini mereka benar- benar

telah melakukan kesalahan.