We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Chapter 639
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 639 Mana Ada Kejam?

Mendengar suara kejam Ardika.

Rocky Sangat ketakutan hingga kehilangan akal sebatnya.

Dia sudah rapuh dan matanya berkaca–kaca.

Sekarang mantan tuan muda Keluarga Mahasura yang sombong dan tidak bermoral dari ibu kota provinsi benar–benar tidak berdaya.

“Ardika, Keluarga Mahasura dari ibu kota provinsi nggak akan mengampunimu. Kamu nggak tahu betapa menakutkannya kekuatan keluarga kaya. Nggak ada yang bisa menyelamatkanmu!

Dia menangis dengan sedih.

“Tahukah kamu kenapa aku nggak mendorongmu dari tebing dan jatuh hingga mati?”

Kata–kata Ardika membuat Rocky takut hingga berhenti menangis.

Dari kata–kata datar Ardika, dia tahu pria itu tidak sedang menakutinya..

Kalau masih berani berteriak.

Ardika benar–benar berani membunuhnya.

“Karena aku ingin situasi tragismu dilihat oleh Keluarga Mahasura, sehingga semua anggota Keluarga Mahasura termasuk Abraham si bajingan itu bisa mengerti.”

“Kalau dalam satu bulan nggak datang ke Kota Banyuli untuk berlutut di hadapan istriku dan keluarganya. Kamu akan menjadi panutan mereka.”

Setelah mengatakan itu, Ardika berbalik dan masuk ke dalam mobil.

Tidak lama.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Mobil Maserati pergi di bawah tatapan semua orang.

“Ardika, tadi kamu terlalu kejam.”

Luna berkata dalam perjalanan menuruni gunung.

“Kejam? Mana ada kejam?”

Ardika berkata sambil tersenyum, “Beberapa tahun yang lalu, Keluarga Mahasura

menyebabkan kecelakaan mobil dan kaki ayahku patah. Sekarang dia hanya bisa duduk di kursi roda. Keluarga Mahasura nggak kejam?”

Dia pernah ingin menyembuhkan kaki Jacky dan membiarkannya berdiri kembali.

+15 BONUS

Akan tetapi, dia menyerah setelah mengamatinya.

Bertahun–tahun telah berlalu dan masa pengobatan terbaik telah terlewatkan.

“Tapi kalau kamu melakukan itu pada Rocky, takutnya Keluarga Mahasura akan balas dendam.

Π

Ternyata Luna mengkhawatirkan ini.

Bencana dan penderitaan keluarga mereka selama bertahun–tahun disebabkan oleh Keluarga

Mahasura.

Ini memberinya trauma yang mendalam.

Sangat tidak nyaman.

“Jangan khawatir, nggak akan terjadi apa–apa. Ini baru permulaan.”

Ardika berkata dengan datar.

Masalahnya sudah sampai pada titik ini dan tidak ada gunanya mengatakan apa pun.

Luna menahan kekhawatirannya.

Tidak peduli apa pun yang akan terjadi, dia dan Ardika akan menanggungnya bersama.

Kembali ke Vila Cakrawala.

Desi langsung mendekat.

Dia merasa lega saat melihat putrinya berjalan seperti biasa tanpa ada

yang salah.

“Ardika, kuanggap hari ini kamu cukup patuh. Kalau nggak, hari ini kamu nggak akan bisa masuk!”

Ardika mengerti maksudnya dan berkata, “Bu, aku dan Luna adalah suami istri, jadi apa pun yang kami lakukan adalah hal yang biasa.”

“Suami istri? Kalian cuma tinggal di rumah kami untuk sementara waktu. Setelah masa tenang perceraian selesai dalam satu bulan, aku akan menyuruh kalian bercerai!”

Ardika terdiam..

Dia tidak menyangka Desi masih mengkhawatirkan masalah ini.

“Luna, bagaimana panen kali ini? Berapa banyak perusahaan yang kamu beli?”

Jacky menggerakkan kursi roda itu keluar.

Bibi Amanda, Handoko, Futari dan Hariyo juga menatap dengan rasa ingin tahu.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Nggak ada yang b

yang berhasil kubeli.”

+15 BONUS

Luna berkata dengan muramı.

“Hah? Nggak beli satu pun? Bukankah kita mendapatkan bantuan dana sebesar 2 triliun? Kok kamu nggak bisa membeli satu pun dengan uang sebanyak itu!?”

Semua orang saling menatap.

“Semuanya sudah direbut oleh Keluarga Mahasura.”

Luna tidak ingin menjelaskan terlalu banyak.

“Kok nggak terbeli ….”

Begitu Ardika membuka mulutnya, Desi menyela, “Keluarga Mahasura menyerang Luna itu pasti karena kamu. Ardika, kamu benar–benar pembawa sial!”

Kata–kata Rocky yang terhadap Ardika saat pesta perjamuan telah menyebar.

Mereka juga mengetahuinya.

Desi menatap Ardika lagi.

“Lupakan saja, Luna, kali ini semua karena Ardika dan nggak ada hubungannya denganmu. Jangan terlalu memikirkannya, pergi dan istirahatlah.”

“Ya.”

Luna naik ke atas dengan perasaan tertekan.

Ardika tidak berdaya.

Dia tahu tidak ada orang yang percaya apa pun yang dia katakan.

Ardika tidak punya pilihan selain menelepon Jesika dan memintanya mengutus seseorang ke Grup Hatari untuk membereskan aset dan menunggu Luna mengambil alih.