We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bab 255
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Ruang Untukmu Bab 255

Leave a Comment / Ruang Untukmu / By Hmmark

Bab 255 Elan tiba-tiba menyela perkataan Tasya. "Ini semua salahku. Seharusnya aku bisa mencegah ini dan Ayahmu

tidak akan menderita."

"Kenapa bisa ini salahmu, Elan? Aku hanya ingin bertanya apakah kamu mau membantu Ayahku menyelesaikan akuisisi

ini.

Kalau kamu bisa, aku akan melakukan apapun untuk membalasmu.” ujar Tasya.

Bagaimanapun juga, seseorang harus merendah dihadapan orang yang membantu mereka.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Elan, di ujung telepon, terdiam sejenak.

Dan dia berbicara dengan suara serak.

"Apa kamu mau melakukan apapun?” Entah kenapa, Tasya merasa darahnya berdesir dan wajahnya memerah.

Elan bahkan tidak sedang menggodanya, tapi kenapa dia merasa lemas saat mendengar perkataan Elan.

"lya.

Aku akan melakukan apapun yang aku bisa untuk membalas kebaikanmu." Ujar Tasya sambil memejamkan

matanya.

Apalagi, dia sudah tidak punya harga diri lagi di hadapan Elan.

"Baiklah.

Aku akan mengurus akuisisi perusahaan Ayahmu.

Beritahukan pada beliau untuk tidak usah mengkhawatirkannya." Suara Elan terdengar lirih dan meyakinkan.

Seolah dia berkata untuk menenangkannya.

Tasya menghela napas lega dan berkata, "Terima kasih, Pak Elan."

"Panggil aku Elan." Tegas Elan, dan Tasya tidak punya pilihan lain selain menurutinya.

"Terima kasih, Elan," ujar Tasya dengan wajahnya yang memerah.

Elan tertawa, lalu bertanya, "Apakah berarti kita sekarang berbaikan?" Tasya terdiam sejenak saat dia teringat

dengan keputusan mereka beberapa waktu lalu.

Rasanya seperti sedang ditampar saja saat mendengarnya.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

"Baiklah, aku akan berhenti menggodamu.

Sampai jumpa!" Karena tidak mau membuat Tasya semakin malu, Elan menutup teleponnya.

"Ayah bilang apa?" "Ayahmu berencana mewariskan perusahaan pada anak Tasya dan sekarang dia mencoba untuk

menjodohkan Romi derigan Tasya untuk membantunya mengurus perusahaan."

"Lalu bagaimana dengan kita? Ibu, bagaimana denganku? Aku dapat apa?" tanya Elsa dengan cemas, sampai-sampai

dia berdiri dari sofa dan menatap Ibunya.

"Memang kita bisa dapat apalagi kalau perusahaan sudah diberikan pada Tasya dan anak laki- lakinya? Kita tidak dapat

apa-apa.

Ayahmu tidak pernah berencana untuk memberikan kita warisan.

Hah! Sekarang Ibu bisa melihat siapa dia sebenarnya.

Dia hanya peduli pada Tasya dan mantan istrinya.

Ibu rasa pernikahan kami tidak berharga baginya!" ujar Pingkan sambil menggertakkan giginya penuh amarah.