We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bab 257
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Ruang Untukmu Bab 257

Leave a Comment / Ruang Untukmu / By Hmmark

Bab 257 Tasya meraih botol air itu dan membuka tutupnya. Di saat yang bersamaan, suara langkah kaki terdengar di

koridor. Sepertinya datang dari arah lift.

Tasya hanya bisa menatap dan bertanya-tanya siapa yang datang sambil meminum air dari botol.

Uhuk! Ketika dia melihat siapa yang datang, Tasya langsung tersedak.

Ternyata Elan dan Roy datang tiba-tiba.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Elan melangkahkan kakinya yang panjang dengan tegas.

Saat itu, tubuhnya memancarkan aura yang begitu kuat sampai memaksa orang disekitarnya untuk melihat

sosoknya.

Kenapa dia disini? Ketika Elan melihat Tasya yang berdiri di samping Romi dan sedang berbincang dengannya, Elan

memicingkan matanya dengan tajam.

Dia tidak suka saat Romi selalu ada di sekitar Tasya.

"Pak Elan, kenapa Anda kemari?" tanya Tasya bergegas mendekatinya dengan sopan.

"Pak Elan datang karena beliau mengkhawatirkan Ayah Anda," ujar Roy sambil tersenyum.

"Terima kasih banyak.

Ayah saya sudah diperbolehkan pulang malam ini." ujar Tasya sambil menatap Elan penuh rasa terima kasih.

"Bawa aku menemui Ayahmu," ujar Elan dengan suara lirih.

Kemudian, Tasya mengajak Elan ke kamar Ayahnya.

Ketika dia membuka pintu, dia memberitahu Ayahnya, yang sedang bermain dengan Jodi.

"Ayah, Pak Elan datang menjenguk."

Frans seketika merasa senang.

Di sampingnya, Jodi berseru kegirangan, "Ada Om Elan datang?' Saat itu, ketika Elan masuk ke kamar, dia menatap Jodi

dengan lembut.

"Jodi, kamu juga ada disini!" Dia tidak bisa membantu Ayahnya, tapi setidaknya ada Elan yang membantu dan membuat

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Ayahnya kembali percaya diri di depan kompetitornya.

"Sudah seharusnya saya melakukan ini, Pak Frans." ujar Elan yang menepati janjinya kalau dia akan melakukan apapun

untuk keluarga Merian.

Jodi, yang berdiri di samping Elan, sepertinya bisa merasakan perasaan bahagia itu.

Dia memeluk Elan dan mengangkat kepalanya menatap Elan, lalu berkata, "Om orang yang baik, Om Elan.

Anda menyelamatkan perusahaan Kakek dan banyak membantu Mamaku juga." “Haha.

Aku rela melakukannya." "Mama kan pernah bilang kalau kita harus berterima kasih pada orang yang membantu kita

dan membalas kebaikan mereka.

Sekarang Om Elan sudah membantu kita, apakah Mama juga harus membalas kebaikannya?" Jodi tidak tahu kalau

keluarga Prapanca berhutang budi pada Neneknya, jadi dia mengira kalau Mamanya harus membalas budi pada Elan.